Sabtu, 27 November 2010

Finally...

Thank you so much ayah.

Yes Finally i got ---> First Step 2 Forever: My Story.

Selasa, 16 November 2010

Contoh resensi

Kisah Tragis Perempuan Kerajaan Arab Saudi

Judul : Princess
Pengarang : Jean P. Sasson
Tebal : 380 halaman
Penerbit : Ramala Books


Novel Princess yang telah saya baca diangkat dari kisah nyata sebuah pengalaman hidup seorang putri dari kerajaan Arab Saudi. Novel Princess berisi tentang keceriaan dan kebulatan putri dari kerajaan Arab Saudi untuk mengubah kehidupan perempuan di Arab Saudi. Novel Princess ditulis oleh Jean P. Sasson. Di dalam novel Princess, putri dari kerajaan Arab Saudi tersebut bernama Sultana. Sultana bukanlah nama sang putri sebenarnya.
Di dalam novel, Sultana digambarkan sebagai seorang putri yang cantik dan cerdas. Tidak hanya itu, Sultana juga memiliki semangat kemandirian yang jarang ditemui oleh penulis pada perempuan Arab Saudi lainnya. Meskipun begitu, Sultana memiliki kehidupan yang kontradiktif. Hidupnya dikelilingi banyak perhiasan dan pelayan–pelayan yang siap melayaninya. Namun, ia tak mempunyai kebebasan sama sekali.
Hidup Sultana bagaikan seorang tawanan yang hidup di dalam sangkar emas. Kehidupan seperti itu tak hanya dialami oleh Sultana. Semua perempuan Arab Saudi juga mengalami kehiupan yang sama seperti Sultana. Perempuan benar-benar tidak mempunyai suara dan tidak mempunyai kuasa untuk menguasai hidupnya sendiri. Perempuan di Arab Saudi hidup di bawah belas kasihan kaum lelaki dalam keluarga mereka, yaitu ayah, saudara laki-laki, ataupun suami mereka.
Begitu banyak cerita tragis yang dialami Sultana dan perempuan di kerajaan Arab Saudi yang terungkap di dalam novel Princess. Cerita tersebut meliputi cerita tentang ketidakadilan yang dialami oleh Sultana dan perempuan di kerajaan Arab Saudi, cerita tentang kawin paksa yang dialami sebagian besar perempuan di kerajaan Arab Saudi, perbudakan seks, dan kebiadaban laki-laki terhadap kaum hawa.
Kebanyakan keluarga di kerajaan Arab Saudi berasal dari kelas bawah. Banyak dari mereka yang memiliki tata krama yang buruk. Namun, kebanyakan dari mereka mendadak kaya tanpa usaha keras karena kekayaan minyak bumi yang berlimpah. Diceritakan dalam novel, orang-orang di kerajaan Arab Saudi kebanyakan berpendidikan hanya dari membaca kitab suci. Karena kebodohan mereka, makna dari kitab suci diputarbalikkan sesuai dengan keinginan mereka.
Di dalam novel Princess, kepala keluarga mengindikasikan status perempuan di dalam kitab suci sebagai budak mereka. Kepala keluarga juga menganggap seorang pelayan sabagai seseorang yang bisa dimanfaatkan. Hal seperti ini juga dialami oleh Sultana, ibunya, dan kakak-kakak perempuannya.
Di keluarga Sultana, Ia, ibunya, dan kakak-kakak perempuannya hidup di bawah perintah ayah dan saudara laki-lakinya. Apapun yang dikatakan ayah dan saudara laki-lakinya harus diikuti dan dinyatakan benar. Tapi, bagi Sultana semua itu tidak adil. Maka Sultana selalu menyatakan ketidakadilan itu kepada ayahnya. Namun, ayah Sultana selalu memarahinya dan mengatakan bahwa apa yang dikatakan kaum lelaki selalu benar dan kaum perempuan harus menuruti apa yang dikatakan kaum lelaki.
Sultana terus menentang ketidakadilan yang ada di dalam keluarganya walaupun ayahnya terus memarahi dan memukul Sultana. Bagi Sultana keadilan bukan hanya milik kaum lelaki namun keadilan juga diperuntukkan bagi kaum perempuan. Tidak hanya menceritakan tentang ketidakadilan, novel Princess juga menceritakan kawin paksa yang dialami sebagian besar perempuan di Kerajaan Arab Saudi. Kawin paksa juga dialami oleh kakak Sultana yang bernama Sara. Ia menikah di usia remaja dengan seorang laki-laki yang lebih tua darinya. Ia menikah karena paksaan dari ayahnya. Kawin paksa yang dialami Sara tidak berjalan dengan lancar. Kawin paksa dimulai dari kemuraman hati Sara ketika hari pernikahan dan kawin paksa yang dialami Sara berakhir dengan perceraian. Sebenarnya perceraian merupakan suatu aib di kerajaan Arab Saudi. Namun, karena Sara menganggap dirinya sudah sangat teraniaya maka ia melarikan diri dari suaminya dan ia bercerai dengan suaminya. Sara tidak memikirkan bahwa perceraian adalah sebuah aib.
Di dalam novel Pricess diceritakan juga perbudakan seks. Perbudakan seks itu melibatkan kakak laki-laki Sultana, anak kecil, dan ibu sang anak. Tempat kejadian perbudakan seks itu di Mesir, yaitu ketika Sultana, kakak laki-lakinya, dan kakak perempuannya sedang berlibur di Mesir. Awalnya kakak laki-laki Sultana menyewa seorang anak kecil dari seorang perempuan. Dan perempuan yang menyewakan anak kecil tersebut adalah ibu anak tersebut. Hanya demi uang sang ibu rela menyewakan anaknya untuk menjadi pemuas nafsu seorang laki-laki. Sungguh tragis kehidupan yang diceritakan oleh novel Princess.
Kehidupan perkawinan Sultana juga diceritakan di dalam novel Princess. Sultana menikah dengan seorang anak dari saudagar kaya di kerajaan Arab Saudi. Nasib Sultana tidak seburuk perempuan Arab Saudi lainnya yang hanya menjadi budak bagi suami mereka. Awal perkawinan Sultana memang baik. Namun, pada akhirnya Sultana menderita AIDS dikarenakan suami Sultana sering berhubungan seks dengan perempuan di luar Arab. Hal tersebut membuat Sultan kecewa dan sedih. Namun, Sultana tidak ingin berpisah dari suaminya karena demi anak-anak Sultana.
Terserang AIDS tidak menyurutkan niat Sultana untuk memperjuangkan nasib para perempuan di kerajaan Arab Saudi untuk melawan ketidakadilan yang menimpa mereka. Sultana berjuang demi anak-anak perempuan yang telah dilahirkannya dan juga demi perempuan-perempuan di Arab Saudi. Namun, perjuangan Sultana tersebut masih tetap dirahasiakan.
Novel Princess memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan yang pertama, di dalam novel Princess banyak terdapat pengetahuan seputar kehidupan di kerajaan Arab Saudi. Dengan membaca novel Princess saya dapat mengetahui bagaimana kehidupan orang-orang di sana, terutama kehidupan perempuan di kerajaan Arab Saudi. Kelebihan yang kedua, novel Princess menguak kehidupan kerajaan Arab Saudi yang dulu tidak pernah diketahui oleh orang-orang.
Namun, novel Princess juga memiliki kekurangan. Kekurang novel Princess antara lain ada beberapa kata yang tidak saya pahami. Beberapa kata tersebut berasal dari bahasa Arab. Selain itu, karena novel Princess merupakan novel tejemahan terdapat beberapa kalimat yang sulit untuk dipahami maksudnya.
Walaupun memiliki sedikit kekurangan. Namun, novel Princess patut untuk dibaca. Karena cerita di dalamnya menarik dan dapat menyentuh hati. Tidak lengkap rasanya kalau anda belum membaca novel Princess karya Jean P.Sasson.

Sabtu, 13 November 2010

Resensi.

Kemaren kan bahasa Indonesia ada dsuruh bikin resensi. Jadi aku buat aja resensi novel Princess by Jean P. Sasson

Hello my lovely blog!

Sorry for not opening you in a few days. I'm so busy because of my task. Yeah i have so many task that i must finish soon -.-

OH... my task can bring me to the hell !