Sabtu, 24 September 2011

Laporan Praktikum mengenai Reaksi Redoks

a. No. Percobaan : 1.2

b. Judul Percobaan : Reaksi Redoks 1

c. Tujuan Percobaan : Mempelajari beberapa reaksi redoks yang

berlangsung dalam suasana asam, basa, dan netral.

d. Landasan Teori :

Reaksi kimia adalah suatu reaksi antara senyawa kimia atau unsur kimia yang melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan pembentukan dan pemutusan ikatan kimia.

Ciri – ciri reaksi kimia :

- Terbentuknya endapan

- Terbentuknya gas

- Terjadinya perubahan warna

- Terjadinya perubahan suhu atau temperatur

(www.wikipedia.com)

Redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi. Setiap reaksi redoks terdiri atas reaksi-reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Reaksi oksidasi adalah reaksi kimia yang ditandai kenaikan bilangan oksidasi. Sedangkan reaksi reduksi adalah reaksi kimia yang ditandai penurunan bilangan bilangan oksidasi. Bilangan oksidasi didefinisikan sebagai muatan yang dimiliki suatu atom jika seandainya elektron diberikan kepada atom yang lain yang keelektronegatifannya lebih besar. Jika kedua atom diberikan maka atom yang keelektronegatifannya lebih kecil lebih positif sedangkan atom yang keelektronegatifannya lebih besar memiliki bilangan oksidasi negatif.

Redoks sering dihubungkan dengan terjadinya perubahan warna lebih sering dari pada yang diamati dalam reaksi asam-basa. Reaksi redoks melibatkan pertukaran elektron dan selalu terjadi perubahan bilangan oksidasi dari dua atau lebih unsur dari reaksi kimia. Persamaan reaksi redoks agak lebih sulit ditulis dan dikembangkan dari persamaan reaksi biasa yang lainnya karena jumlah zat yang dipertukarkan dalam reaksi redoks sering kali lebih dari satu. Sama halnya dengan persamaan reaksi lain, persamaan reaksi redoks harus disetimbangkan dari segi muatan dan materi, penyeimbangan materi biasanya dapat dilakukan dengan mudah sedangkan penyeimbangan muatan agak sulit. Karena itu perhatian harus dicurahkan pada penyeimbangan muatan. Muatan berguna untuk menentukan faktor stoikiometri. Menurut batasan umum reaksi redoks adalah suatu proses serah terima elektron antara dua system redoks.

Oksidator dan Reduktor

Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa lain dikatakan sebagai oksidatif dan dikenal sebagai oksidator atau agen oksidasi. Oksidator melepaskan elektron dari senyawa lain, sehingga dirinya sendiri tereduksi. Oleh karena ia "menerima" elektron, ia juga disebut sebagai penerima elektron. Oksidator bisanya adalah senyawa-senyawa yang memiliki unsur-unsur dengan bilangan oksidasi yang tinggi (seperti H2O2, MnO4, CrO3, Cr2O72−, OsO4) atau senyawa-senyawa yang sangat elektronegatif, sehingga dapat mendapatkan satu atau dua elektron yang lebih dengan mengoksidasi sebuah senyawa (misalnya oksigen, fluorin, klorin, dan bromin).

Senyawa-senyawa yang memiliki kemampuan untuk mereduksi senyawa lain dikatakan sebagai reduktif dan dikenal sebagai reduktoratau agen reduksi. Reduktor melepaskan elektronnya ke senyawa lain, sehingga ia sendiri teroksidasi. Oleh karena ia "mendonorkan" elektronnya, ia juga disebut sebagai penderma elektron. Senyawa-senyawa yang berupa reduktor sangat bervariasi. Unsur-unsur logamseperti Li, Na, Mg, Fe, Zn, dan Al dapat digunakan sebagai reduktor. Logam-logam ini akan memberikan elektronnya dengan mudah. Reduktor jenus lainnya adalah reagen transfer hidrida, misalnya NaBH4 dan LiAlH4), reagen-reagen ini digunakan dengan luas dalamkimia organik, terutama dalam reduksi senyawa-senyawa karbonil menjadi alkohol. Metode reduksi lainnya yang juga berguna melibatkan gas hidrogen (H2) dengan katalis paladium, platinum, atau nikel, Reduksi katalitik ini utamanya digunakan pada reduksi ikatan rangkap dua ata tiga karbon-karbon.

Cara yang mudah untuk melihat proses redoks adalah, reduktor mentransfer elektronnya ke oksidator. Sehingga dalam reaksi, reduktor melepaskan elektron dan teroksidasi, dan oksidator mendapatkan elektron dan tereduksi. Pasangan oksidator dan reduktor yang terlibat dalam sebuah reaksi disebut sebagai pasangan redoks (http://id.wikipedia.org/wiki/Redoks).

Formaldehid

Formaldehid termasuk aldehida yang dibuat dengan mereaksikan uap alkohol dan udara dengan katalis tembaga yang dipanaskan. Aldehida merupakan senyawa turunan alkana yang mengandung gugus aldehida dengan rumus umum

Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/1/1c/Aldehyde.svg/150px-Aldehyde.svg.png


Sifat-sifat aldehid : senyawa-senyawa aldehid dengan C atom rendah (1-5) larut dalam air, sedangkan yang memiliki jumlah atom C lebih besar dari 5 sukar larut dalam air.

e. Alat dan Bahan :

No

Alat dan Bahan

Ukuran/Satuan

Jumlah

1

Tabung rekasi dan rak

-

3/1

2

Pipet tetes

Panjang

8

3

Larutan KMnO4

0.1 M

5ml

4

Larutan Asam oksalat

0,1 M

5ml

5

Larutan formaldehid

5%

5ml

6

Larutan Na2S2O3

0,1 M

5ml

7

Larutan I2

0,1M

5ml

8

Larutan AgNO3

0,1 M

5ml

9

Larutan Amonia

1 M

5ml

10

Larutan H2SO4

4 M

5ml

11

Larutan Kanji

-

5ml

f. Prosedur Kerja :

1. Masukkan kira-kira 3 mL larutan asam oksalat 0,1 M ke dalam sebuah tabung reaksi, tambahkan kira-kira 3 mL asam sulfat 4 M. Kemudian tambahkan 1 tetes larutan KMNO4. Aduk campuran itu dengan menggunakan tabung. Tunggu sampai terjadi perubahan warna, kemudian tambahkan lagi 1 tetes larutan KMNO4. Lanjutkan sampai penetesan larutan KMNO4 sampai tidak terjadi lagi perubahan warna.

2. Masukkan kira-kira 3 mL larutan AGNO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Tetesi larutan itu dengan larutan NH3 1 M tetes demi tetes sampai endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Kemudian tambahkan kira-kira 1 mL larutan formalin 5%. Aduk campuran dengan mengguncangkan tabung kemudian diamkan. Catat pengamatan anda.

3. Masukkan kira-kira 3 mL larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 tetes larutan kanji, kemudian tetesi dengan larutan Iodin tetes demi tetes hingga campuran berwarna biru-ungu. (Warna biru-ungu menunjukkan bahwa Na2S2O3 telah habis bereaksi).

g. Data Hasil Pengamatan dan Dokumentasi Foto :

1. Warna larutan H2C2O4 + Larutan H2SO4 : Kuning bening

Warna larutan KMNO4 : Ungu

Warna larutan H2C2O4 + H2SO4 setelah ditetesi larutan KMnO4 : pink bening

2. Warna AgNO3 : Bening

Warna larutan AgNO3 setelah ditetesi larutan NH3 : Bening

Warna larutan AgNO3 + larutan NH3 setelah dicampur dengan larutan formaldehida : perak

3. Warna larutan Na2S2O3 : bening

Warna larutan Na2S2O3 + larutan kanji setelah ditetesi dengan larutan I2 : Biru keunguan

Foto hasil Pengamatan

Description: Ilir Timur I-20110917-00338.jpgDescription: larutan NA2S2O3+ larutan kanji setelah ditetesi dengan larutan I2.jpg

a

larutan Na2S2O3 + larutan kanji

setelah ditetesi dengan larutan I2

dilihat dari depan

b

larutan Na2S2O3 + larutan kanji

setelah ditetesi dengan larutan I2

dilihat dari samping

Description: larutan H2C2O4 + H2SO4 setelah di tetesi larutan KMnO4.jpg

D

larutan H2C2O4 + H2SO4 setelah ditetesi larutan KMnO4

C

larutan AgNo3 + larutan NH3 setelah dicampur dengan larutan formaldehida


h. Analisa Hasil Pengamatan :

1. Tabung Pertama

Pada saat H2C2O4 dicampurkan dengan H2SO4 terjadi beberapa perubahan, yaitu perubahan warna dan perubahan suhu. Warna larutan tersebut menjadi kuning bening. Sedangkan suhu larutan menjadi lebih tinggi dibandingkan suhu larutan awal. Hal ini menandakan adanya pelepasan kalor ke lingkungan. Saat campuran kedua larutan tersebut ditambahkan KMnO4 yang berwarna ungu, warna larutan menjadi pink bening. Hal ini menunjukkan bahwa KMNO4 habis bereaksi. Reaksi pada tabung pertama ini berlangsung dalam suasana asam.

2. Tabung Kedua

Tabung kedua berisi campuran larutan AgNO3, larutan NH3, dan larutan formaldehida. Pada awalnya, larutan AgNO3 berwarna bening. Namun, setelah ditetesi larutan NH3 yang berwarna bening sampai endapan yang mulanya terbentuk menjadi larut, warnanya menjadi bening kembali. Setelah ditambahkan 5% formaldehid (merupakan senyawa Aldehid) dan diaduk menjadi satu dan didiamkan beberapa saat, akan muncul endapan cermin yang berwarna perak mengkilap pada dinding tabung, Hal ini disebabkan formaldehid mereduksi perak pereaksi.

3. Tabung Ketiga

Reaksi pada tabung ketiga berlangsung dalam suasana netral. Persamaan reaksi pada tabung ketiga dapat dituliskan sebagai berikut.

2 Na2S2O3 (aq) + I2 (aq) → Na2S4O6 (aq) + 2 NaI (aq)

Dalam tabung ketiga terisi Na2S2O3 yang warnanya bening. Tabungketiga yang berisi Na2S2O3 ditambahkan larutan kanji lalu warna campuran tersebut akan menjadi putih keruh. Setelah itu, campuran tersebut ditetesi Iodin sampai warnanya menjadi biru keunguan. Hal ini menandakan Na2S2O3 telah habis bereaksi.

i. Jawaban Pertanyaan dari Lembar Kerja :

1. Tuliskan persamaan reaksi setara untuk reaksi pada percobaan 1, 2, dan 3.

Jawab:

· Persamaan reaksi setara untuk reaksi percobaan 1

2 KMnO4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 5 H2C2O3 (aq) → 2 MnSO4 (aq) + K2SO4 (aq) + 10CO2(g)

+1 +7 -2 +1+6 -2 +1 +6 -2 +1 +7 -2 +1 +6 -2 +4 -2

Reduksi : MnO4-­(aq) + 8H+(aq) + 5e → Mn2+(aq) + 4H2O(l) ║x 2

Oksidasi : C2O43-(aq) → 2CO2 (g) + 2e ║x 5

Reduksi : 2MnO4-­(aq) + 16H+(aq) + 10e → 2Mn2+(aq) + 8H2O(l)

Oksidasi : 5C2O43-(aq) → 10CO2 (g) + 10e

2MnO4-­(aq) + 5C2O43-(aq) + 16H+(aq) 2Mn2+(aq) + 10CO2 (g) + 8H2O(l)

* reaksi berlangsung dalam suasana asam

Jadi, persamaan reaksi setara untuk reaksi percobaan 1: 2KMnO4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 5 H2C2O3 (aq) → 2 MnSO4 (aq) + K2SO4 (aq) + 10CO2(g) + 8H2O(l)

· Persamaan reaksi setara untuk reaksi percobaan 2

2Ag(NH3)2OH(aq) + HCOH(aq) → HCOOH(aq) + 2Ag(s) + NH3­(aq) + H2O(l)

+1 -3 +1 -2 +1 +1 0 +1 -2 +1 +3 -2 -2 +1 0 -3 +1 +1 -2

Reduksi : 2Ag+(aq) + 2e → 2Ag (s)

Oksidasi : HCHO(aq) + 2OH-(aq) → HCOOH(aq) + H2O(l) + 2e

2Ag+(aq) + HCHO(aq) + 2OH-(aq) → HCOOH(aq) + 2Ag (s)+ H2O(l)

4NH3 4NH3

2Ag(NH3)2OH(aq) + HCOH(aq) → HCOOH(aq) + 2Ag(s) + 4NH3­(aq) + H2O(l)

* reaksi berlangsung dalam suasana basa

· Persamaan reaksi setara untuk reaksi percobaan 3

2 Na2S2O3 (aq) + I2 (aq) → Na2S4O6 (aq) + 2 NaI (aq)

reduksi

+1 +2 -2 0 +1 -2 +1 -1

Oksidasi : 2S2O3-(aq) → S4O62-(aq) + 2e

Reduksi : I2 (aq) + 2e → 2I-­(aq)

2S2O3-(aq) + I2 (aq) → S4O62-(aq) + 2I-­(aq)

Jadi, persamaan reaksi setara untuk reaksi percobaan 3 :

2 Na2S2O3 (aq) + I2 (aq) → Na2S4O6 (aq) + 2 NaI (aq)

Dalam reaksi ini, tidak ada penambahan H+ maupun OH-, maka reaksi dalam keadaan netral.

2. Buatlah kesimpulan dari percobaan anda!

v Pada tabung pertama (Larutan H2C2O4 + larutan H2SO4 + larutan KMnO4)

2 KMnO4 (aq) + 3 H2SO4 (aq) + 5 H2C2O3 (aq) → 2 MnSO4 (aq) + K2SO4 (aq) + 10CO2 (g) 8H2O(l)

Dalam reaksi ini, dalam suasana asam. Pada suasana asam, ditambahkan molekul H2O pada ruas yang kekurangan Oksigen, di sisi lain ditambahkan H+ untuk menyetarakan jumlah +1 juga disetarakanjumlah elektronnya.

v Pada tabung kedua (larutan AgNO3 + larutan NH3 + larutan formaldehida)

Ag2O(s) + 4 NH3 (aq) + H2O(l) → 2 {Ag(NH3)2} OH(aq)

2Ag(NH3)2OH(aq) + HCOH(aq) → HCOOH(aq) + 2Ag(s) + 4NH3­(aq) + H2O(l)

2AgNO3(aq) + 2NH4OH(aq) → Ag2O(s) + H2O(l) + 2NH4NO3(aq)

Dalam reaksi ini, dalam suasana basa. Pada suasana basa, ditambahkan molekul H2O pada ruas yang kelebihan atom O. Sisi lain ditambahkan OH- untuk menyetarakan jumlah ditambahkan H+.

v Pada tabung ketiga (larutan Na2S2O3 + larutan kanji + larutan I2)

2 Na2S2O3 (aq) + I2 (aq) → Na2S4O6 (aq) + 2 NaI (aq)

Dalam reaksi ini, dalam suasana netral sehinggatidak perlu ditambahkan H+ atau OH-dan H2O.

j. Kesimpulan :

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Reaksi yang terjadi di dalam tabung pertama berlangsung dalam suasana asam. Pada suasana asam, ditambahkan molekul H2O pada ruas yang kekurangan Oksigen, di sisi lain ditambahkan H+ untuk menyetarakan jumlah +1 juga disetarakanjumlah elektronnya.

2. Reaksi pada tabung ketigas berlangsung dalam suasana basa. Pada suasana basa, ditambahkan molekul H2O pada ruas yang kelebihan atom O. Sisi lain ditambahkan OH- untuk menyetarakan jumlah ditambahkan H+.

3. Dalam reaksi ini, dalam suasana netral sehingga tidak perlu ditambahkan H+ atau OH-dan H2O.

k. Daftar Pustaka

2008. “Laporan Praktikum”. http://aatunhalu.wordpress.com/2008/12/06/laporan-

praktikum/. Diunduh pada 21 September 2011.

“Redoks”. http://id.wikipedia.org/wiki/Redoks. Diunduh pada 21 September 2011.